Rabu, 12 Mei 2010

Jurnal Sendiri

JURNAL SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MARISHI SHAHDINA, 20207689


EVALUASI PROSEDUR PENGENDALIAN INTERN ATAS
SISTEM PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PT. ARUNA ARMADA

MARISHI SHAHDINA
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma



ABSTRACK
Didalam melaksanakan bisnis, diperlukan suatu pengendalian intern terhadap sistem penjualan dan penerimaan kas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dengan menggunakan sistem pengendalian intern terhadap sistem penjualan dan penerimaan kas, perusahaan dapat menghindari dari yang namanya kecurangan dan pemborosan.
Penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara terhadap salah satu karyawan PT. Aruna Armada. Tujuan umum penyusunan siatem akuntansi menurut Mulyadi (2008 : 19) dalam bukunya yang berjudul sistem akuntansi :
1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.
2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur informasinya.
3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (realibility) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.
4. Untuk melengkapi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.

Kata kunci : sistem informasi akuntansi, pengendalian intern, sistem penjualan dan penerimaan kas

I. PENDAHULUAN
Setiap perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa, perdagangan maupun industri bertujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan sesuai dengan operasional perusahaan yang diharapkan dapat memperoleh keuntungan. Perkembangan perekonomian semakin luas dengan tingkat persaingan yang semakin kuat antar perusahaan. Perkembangan menjadi dunia usaha begitu luas dan kompleks, baik dibidang perindustrian maupun dibidang perdagangan, salah satunya dibidang perdagangan suku cadang pesawat terbang yang mana di Indonesia masih mempunyai potensi atau peluang dalam melakukan perdagangan tersebut. Dengan masih terbukanya peluang atau potensi dalam penjualan spare part pesawat terbang di Indonesia, perusahaan Aruna Armada Holding yang berpusat di Singapura mendirikan anak perusahaan di Indonesia yaitu yang bernama Aruna Armada.
Kas merupakan aktiva perusahaan yang paling lancar, yaitu yang paling sering berubah menjadi bentuk akun-akun lain, sehingga hampir pada setiap transaksi dengan pihak luar mempengaruhi kas. Kas yang mudah berubah memerlukan pengendalian intern yang baik pada saat pengelolaan penerimaan maupun pengeluarannya. Dengan adanya sistem penerimaan kas yang baik dapat meningkatkan efisiensi dalam operasi perusahaan dan pencapaian tujuan perusahaan serta dapat menghindarkan kecurangan dan penyalahgunaan yang berhubungan dengan kas. Dalam sistem akuntansi penerimaan kas pada PT. Aruna Armada, kas berfungsi sebagai alat pertukaran dalam akuntansi, sehingga perlu mendapat perhatian khusus dengan tujuan untuk dapat menjalankan operasional perusahaan secara efektif dan efisien.
Sistem akuntansi penerimaan kas yang dibuat dan dilaksanakan harus dapat berjalan bersama-sama dengan bagian yang lain dalam PT. Aruna Armada tersebut. Dengan adanya kerjasama antar bagian, maka sistem akuntansi penerimaan kas yang diselenggarakan dapat berjalan dengan baik. Sistem akuntansi penerimaan kas yang baik akan menunjang kelancaran terhadap kas suatu perusahaan.
Perusahaan Aruna Armada adalah perusahaan yang bergerak dibidang penjualan suku cadang pesawat juga tidak luput dari penyebab faktor internal dan faktor eksternal perusahaan. Untuk mengatasi hal ini manajemen membutuhkan suatu pengendalian intern yang baik untuk mencapai tujuan dari perusahaan. Dengan pengendalian yang baik, manajemen dapat melaksanakan fungsi dengan baik agar dapat mengurangi terjadinya kecurangan dan pemborosan. Suatu pengendalian yang baik bagi perusahaan belum tentu baik bagi perusahaan lain, meskipun kedua perusahaan tersebut dalam industri yang sama.
Tujuan dari perusahaan salah satunya adalah untuk memperoleh laba yang optimal, perusahaan harus meningkatkan penjualan. Sama halnya dengan PT. Aruna Armada Holding, untuk memperoleh laba yang optimal, perusahaan Aruna Armada Holding membuka anak perusahaan di Indonesia yang bernama PT. Aruna Armada, dan meningkatkan penjualan sper part pesawat terbang diberbagai negara terutama di Indonesia. Dalam menjualkan barang dagangannya, perusahaan Aruna Armada menjual spare part pesawat terbang melalui berbagai cara salah satunya adalah melalui internet.
Penjualan merupakan salah satu faktor penting bagi kelangsungan hidup perusahaan, manajemen harus melakukan pengendalian atas transaksi-transaksi penjualan. Penjualan merupakan sebagian besar pemasukan bagi perusahaan untuk memperoleh laba. Suatu transaksi penjualan akan diikuti dengan penerimaan berasal dari penjualan tunai dan penjualan kredit yang menimbulkan piutang. Manajemen harus mengusahakan agar penjualan dan penerimaan kas dapat dijalankan sesuai dengan sistem yang telah disusun.
Sistem penjualan dan penerimaan kas harus disusun sebaik mungkin agar dapat menyajikan informasi yang memadai tentang penjualan dan penerimaan kas untuk pengambilan keputusan. Agar penerimaan kas tidak diselewengkan, manajemen harus mengawasi setiap penerimaan kas baik tunai, cek, giro dan lain-lain dari hasil penjualan.
Dengan adanya pengendalian intern yang baik, diharapkan manajemen dapat meminimaliskan berbagai kemungkinan kerugian yang dialami perusahaan dan mengurangi terjadinya pemborosan biaya yang dikeluarkan dalam operasi perusahaan dalam jangka panjang agar tujuan perusahaan tercapai.

II. LANDASAN TEORI
Dalam sebuah perusahaan untuk mengetahui, mengawasi, dan mengambil keputusan dengan tepat yang harus dilakukan oleh manajemen maka diperlukan berbagai macam informasi antara lain berupa informasi akuntansi. Informasi tersebut disusun dari data keuangan perusahaan dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan dan untuk itu perlu adanya suatu sistem yang mengatur arus dan pengolahan data akuntansi pada perusahaan.
Informasi yang diperlukan manajemen adalah informasi akuntansi, maka disusun suatu sistem akuntansi yang tujuannya untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh pihak-pikak tertentu baik pihak dalam maupun pihak luar perusahaan. Untuk itu akan dibahas terlebih dahulu beberapa pengertian tentang sistem akuntansi yang dikemukakan oleh beberapa ahli.
Mulyadi dalam Sistem akuntansi (2008 : 3) mendefinisikan sistem akuntansi sebagai berikut :
“Organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan”.
Dari definisi sistem akuntansi tersebut, unsur suatu sistem akuntansi pokok adalah formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku pembantu, serta laporan. Formulir ini merupakan keluaran sistem lain yang menjadi masukan sistem akuntansi. Sistem lain yang menghasilkan formulir ini terdiri dari sub-sub sistem yang diberi nama prosedur.
Menurut Nugroho Widjajanto dalam Sistem Informasi Akuntansi (2008 : 4) suatu sistem akuntansi selalu terbentuk dari :
1. Serangkaian formulir yang tercetak, seperti faktur, nota (voucher), cek dan laporan-laporan yang dipergunakan untuk membangun sistem akuntansi dan administratif perkantoran, termasuk berbagai prosedur yang merupakan dasar pembuatan ayat-ayat akuntansi.
2. Serangkaian buku, baik dalam bentuk fisik berupa kartu-kartu dan buku-buku dalam pengertian harfiah, maupun dalam bentuk format yang hanya terbaca oleh mesin. Buku-buku ini meliputi jurnal maupun buku besar.
Menurut DRS. Narko, M.M., AKT. (2007 : 3) sistem akuntansi pada umumnya diartikan sebagai jaringan yang terdiri formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur-prosedur, alat-alat, dan sumber daya manusia dalam rangka menghasilkan informasi pada suatu organisasi untuk keperluan pengawasan, operasi maupun untuk kepentingan pengambilan keputusan bisnis bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Tujuan Sistem Akuntansi menurut DRS. Narko, M.M., AKT. (2007 : 4) adalah penyediaan informasi akuntansi kepada pihak-pihak yang memerlukan. Yang termasuk informasi akuntansi adalah laporan laba-rugi, laporan perubahan modal, neraca, laporan sumber dan penggunaan dana serta laporan-laporan lainnya.
Tujuan umum penyusunan siatem akuntansi menurut Mulyadi (2008 : 19) dalam bukunya yang berjudul sistem akuntansi :
1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.
2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur informasinya.
3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (realibility) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.
4. Untuk melengkapi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.
Adapun faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan sistem akuntansi adalah :
1. Prinsip Cepat
Sistem akuntansi hatus mampu mengendalikan informasi yang diperlukan tepat pada waktunya, dapat memenuhi kebutuhan dan dengan kualitas yang sesuai.
2. Prinsip Aman
Sistem akuntansi harus mampu membantu menjaga keamanan milik perusahaan untuk itu maka sistem akuntansi harus disusun dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip pengendalian intern.

Sistem Akuntansi Penjualan
Penjualan adalah kenaikan sistem aktiva yang berasal dari penjualan barang dagangan atau barang produksi selama periode tertentu yang merupakan kegiatan rutin perusahaan. Kegiatan penjualan terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa, baik secara kredit maupun tunai. Dalam transaksi penjualan tunai, barang atau jasa baru diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli jika perusahaan telah menerima kas dari pembeli. Dalam transaksi penjualan kredit, jika order dari pelanggan telah dipenuhi dengan pengiriman barang atau penyerahan jasa, untuk jangka waktu tertentu perusahaan memiliki piutang kepada langganannya.

Penjualan Tunai
Dalam hal menjual barang secara tunai, informasi yang dibutuhkan dari transaksi penjualan tunai adalah :
1. Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk selama jangka waktu tertentu.
2. Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai.
3. Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu tertentu.
4. Nama dan alamat pembeli.
5. Kuantitas produk yang dijual.
6. Nama wiraniaga yang melakukan penjualan.
7. Otoritas pejabat yang berwenang.
Dalam sistem penjualan pasti terdapat beberapa prosedur, baik itu prosedur dalam penjualan kredit maupun penjualan tunai. Adapun prosedur dalam penjualan tunai adalah :
1. Prosedur Order Penjualan
• Bagian penjualan menerima order dari pembeli dan menambahkan informasi penting pada surat order dari pembeli.
• Bagian penjualan membuat surat order pengiriman dan mengirimkannya kepada berbagai bagian yang lain untuk memungkinkan bagian tersebut memberikan kontribusi dalam melayani order dari pembeli.
2. Prosedur Penerimaan Kas
Menerima faktur penjualan tunai dan uang tunai dari pembeli.
3. Prosedur Pencatatan Penjualan
Bagian akuntansi mendistribusikan data penjualan menurut informasi yang diperlukan manajemen.
4. Prosedur Penyerahan Barang
Penyerahan barang dengan cara membubuhkan cap yang sudah diambil oleh faktur penjualan tunai.
5. Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
Mencatat faktur penjualan tunai yang diterima dari bagian pembungkus ke dalam buku jurnal penjual.
6.Prosedur Rekonsiliasi Bank
•Mengawasi penerimaan kas dan penyetoran kas bank.

Dokumen yang digunakan dalam sistem penjualan tunai :
1.Surat Order Pengiriman dan Tembusannya mencakup segala informasi yang diperlukan.
•Digunakan untuk mencatat pesanan dari pembeli dan untuk dikirimkan kepada pembeli.
•Isi dokumen yaitu jenis barang, jumlah, tanggal pengiriman dan spesifikasi.
•Pengendalian intern yang terdapat pada dokumen adalah nomer urut tercetak, diperiksa oleh bagian pengiriman dan bagian order penjualan.
2. Faktur Penjualan dan Tembusan Mencakup Segala Informasi yang Diperlukan
•Isi dokumen yaitu keterangan barang, jumlah barang, harga satuan.
•Pengendalian Intern yang terdapat pada dokumen adalah nomor faktur tercetak, diotorisasi oleh departemen keuangan.
3.Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan
•Digunakan untuk menghitung total harga pokok produk yang dijual selama periode akuntansi tertentu.
•Isi terdapat pada dokumen adalah kode rekening, nama persediaan.
4.Bukti memorial
•Digunakan untuk dasar pencatatan kedalam jurnal umum dan mencatat harga produk yang dijual.

Sistem Penerimaan Kas
Penerimaan kas adalah sejumlah uang yang masuk dan tercatat dalam kas perusahaan atau dalam rekening bank perusahaan yang merupakan hasil dari kegiatan penjualan atau dari hasil penerimaan piutang tertagih. Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Rekening bank adalah saldo rekening giro perusahaan yang dapat dipergunakan secara bebas untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Sumber dari penerimaan kas suatu perusahaan terutama bergerak dibidang perdagangan, umumnya berasal dari transaksi penjualan tunai dan penagihan piutang usaha.
Penjualan tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran terlebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. Berdasarkan sistem penerimaan kas dari penjual mengharuskan :
1.Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank dalam jumlah penuh dengan cara melinatkan pihak lain selain kasir untuk melakukan internal check.
2.Penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan melalui transaksi kartu kredit, yang melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan transaksi penerimaan kas.

Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
Departemen atau bagian yang terkait dalam sistem penerimaan kas atas sistem penjualan tunai :
1.Bagian Penjualan
Bagian penjualan berfungsi sebagai penerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran harga barang ke dalam kas perusahaan.
2.Bagian Kas
Bertugas sebagai penerima pembayaran dari pembeli.
3.Bagian Gudang
Berfungsi untuk menyiapkan barang yang dipesan oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke bagian pengiriman
4.Bagian Pengiriman
Bertugas untuk membungkus barang dan menyerahkan barang yang telah dibayar kepada pembeli.
5.Bagian Akuntansi
Bertanggung jawab dalam pencatatan transaksi penjualan dan penerimaan kas dan pembuat laporan penjualan.
Prosedur penerimaan kas dari penjualan tunai, menurut Mulyadi dalam Sistem Akuntansi (2008 : 456) adalah sebagai berikut :
1. Prosedur order penjualan
Dalam prosedur ini fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan membuat faktur penjualan tunai untuk memungkinkan pembeli melakukan pembayaran harga barang ke fungsi kas dan memungkinkan fungsi gudang dan fungsi pengiriman menyiapkan barang akan diserahkan kepada pembeli.
2.Prosedur penerimaan kas
Prosedur ini fungsi kas menerima pembayaran harga barang dari pembeli dan memberikan tanda pembayaran kepada pembeli.
3.Prosedur penyerahan kas
Dalam prosedur ini fungsi pengiriman menyerahkan barang kepada pembeli.
4.Prosedur pencatatan penjualan tunai
Dalam prosedur ini fungsi akuntansi melakukan pencatatan transaksi penjualan tunai dalam jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas. Disamping itu fungsi ini juga mencatat berkurangnya persediaan barang yang dijual dalam kartu persediaan.
5.Prosedur penyetoran kas ke bank
Sistem pengendalian intern terhadap kas mengharuskan penyetoran dengan segera ke bank semua kas yang diterima pada suatu hari.
6.Prosedur pencatatan penerimaan kas
Fungsi akuntansi mencatat penerimaan kas kedalam jurnal penerimaan kas berdasarkan bukti setor bank yang diterima dari bank melalui fungsi kas.
7.Prosedur pencatatan harga pokok penjualan
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi membuat rekapitulasi harga pokok penjualan berdasarkan data yang dicatat dalam kartu persediaan.
Dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah :
1. Faktur penjualan tunai.
•Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang diperlukan manajemen mengenai transaksi tunai.
•Pengantar pembayaran oleh pembeli kepada bagian kas dan sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi penjualan kedalam jurnal penjualan.
•Merupakan perintah penyerahan barang kepada pembeli yang telah melaksanakan pembayaran harga barang ke bagian kas.
•Berfungsi sebagai slip pembungkus yang ditempelkan oleh fungsi pengiriman diatas pembungkus sebagai alat identifikasi bungkusan barang.
2. Pita register kas.
•Bukti penerimaan pembayaran dan merupakan dokumen pendukung faktur penjualan tunai yang dicatat dalam jurnal penjualan.
3.Credit card sales slip.
•Sebagai alat untuk menagih uang tunai dari bank yang mengeluarkan kartu kredit dalam melakukan transaksi penjualan.
4.Bill of lading.
•Bukti penyerahan barang dari perusahaan penjualan barang kepada perusahaan angkutan umum.
5.Faktur penjualan Cash-On-Delivery.
•Dokumen ini digunakan untuk merekam penjualan COD.
•Tembusan faktur penjualan COD diserahkan kepada pelanggan melalui bagian angkutan perusahaan, kantor pos atau perusahaan angkutan umum dan dimintakan tanda tangan penerima barang dari pelanggan sebagai bukti telah diterimanya barang oleh pelanggan.
6.Bukti setor bank.
•Dokumen ini sebagai bukti penyetoran kas ke bank.
7.Rekapitulasi harga pokok penjualan.
•Digunakan oleh akuntan untuk meringkas harga pokok penjualan yang dijual selama satu periode.

Sistem Pengendalian Kas
Definisi dan Tujuan Pengendalian Intern
Pengendalian intern merupakan tindakan pengendalian dan pengamanan bersifat internal perusahaan. Pengendalian intern lemah dan tidak tepat dapat menimbulkan masalah serius. Informasi yang dihasilkan oleh sistem akuntansi mungkin sekali tidak dapat diandalkan, tidak lengkap, dan mungkin tidak tepat waktu dan sumber daya perusahaan mungkin tidak bermanfaat secara efektif dan menjadi rentan terhadap kemungkinan rusak atau hilang. Manajemen perlu memperhatikan memadainya tindakan-tindakan pengendalian dan pengamatan yang membentuk pengendalian intern.
Menurut Mulyadi dalam sistem akuntansi (2008 : 164) pengendalian intern meliputi :
Struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, megecek ketelitian keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Tujuan pengendalian intern menurut Mulyadi dalam Sistem Akuntansi (2008 : 163) adalah :
1.Menjaga Kekayaan Organisasi.
2.Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.
3.Mendorong efisiensi.
4.Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen yang telah diterapkan.

Unsur-unsur Pokok Pengendalian Intern
Dengan adanya pengendalian intern, pemborosan dan penyelewengan dapat dikurangi dan diatasi sehingga menghasilkan pekerjaan yang efisien dan efektif. Menurut Nugroho Widjajanto dalam informasi akuntansi pengendalian intern yang memadai memerlukan unsur-unsur berikut :
1.Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.
2.Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang pendapatan dan biaya.
3.Pelaksanaan kerja yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.
4.Karyawan yang mutu sesuai dengan tanggung jawabnya.

Pengendalian intern atas penjualan dan penerimaan kas
Penjualan merupakan bagian yang penting dalam perusahaan karena mempengaruhi kelangsungan hidup. Apabila tidak ada penjualan maka suatu perusahaan tidak akan berjalan. Penerapan pengendalian intern pada penjual bertujuan agar kegiatan penjual berjalan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan oleh manajemen. Oleh karena itu perlu pengendalian intern atas penjualan untuk mengendalikan transaksi-transaksi penjualan yang terjadi.
Tujuan pengendalian intern atas penjualan, menurut Arens dan Loebbek (2008 : 283) adalah sebagai berikut :
1.Penjualan yang dicatat adalah pengiriman actual kepada pelanggan non aktif.
2.Transaksi penjualan diotorisasi dengan pantas.
3.Penjualan yang ada telah dicatat.
4.Penjualan dicatat atas jumlah barang yang dikirim dan ditagih serta dicatat dengan benar.
5.Transaksi penjualan diklasifikasikan dengan pantas.
6.Penjualan dicatat dalam waktu yang sesuai.
7.Transaksi penjualan dimasukkan dengan pantas dalam berkas induk dan diiktisarkan dengan benar.

III.METODE PENELITIAN

Data dan Variabel
Dalam penelitian “Evaluasi Prosedur Pengendalian Intern Atas Sistem Penjualan dan Penerimaan Kas Pada PT Aruna Armada”, penulis menggunakan data primer dan sekunder dalam data sekunder dalam pengumpulan data yang kemudian akan di analisis.
1.Data Primer
Penulis menggunakan data primer yang berasal dari hasil wawancara, yaitu pengumpulan data dilakukan dengan tanya jawab secara langsung dengan pihak yang berwenang memberikan informasi dan data sesuai dengan masalah yang akan diteliti.
2.Data Sekunder
Penulis mengumpulkan bahan atau data yang dianggap perlu dan mempunyai kaitan dengan judul yang diambil dan sebagai acuan penulis dalam melengkapi penulisan ilmiah ini. Pengumpulan data sekunder diperoleh dari pihak lain. Data ini berupa bukti permintaan barang dari konsumen, bukti transaksi pembayaran, bukti jasa pengiriman dan spesifikasi barang yang dipesan konsumen, dengan tujuan untuk memaksimalkan hasil penulisan.

IV.KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas pada mengenai pengendalian intern atas sistem penjualan dan penerimaan kas, sangat membantu manager pada perusahaan tersebut dalam mencegah terjadinya kecurangan amaupun pemborosan. Dengan menggunakan prosedur-prosedur dari penjualan dan penerimaan kas, dapat kita lihat (ketahuan langsung) apabila terdapat suatu penyimpangan atau kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh salah satu karyawan tersebut. Pengendalian intern juga mempunyai tujuan yaitu mencegah terjadinya kongkolingkong antara petugas (karyawan) dengan custumer.

V.REFERENSI BUKU

Arens, Alvin A and James K. Loebbecke.2008. Auditing. Terjemahan oleh Amir Abadi Yusuf. Auditing Pendekatan Terpadu Jakarta : Salemba Empat.

Baridwan, Zaki. 2008. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.

Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi. Cetakan Keempat. Jakarta : Salemba Empat.

Niswonger, Rollin C., Carl S. Warren, James M. Reeve dan Philip E. Fess. 2008. Prisnsip-prinsip Akuntansi. Jakarta : Erlangga.

Widjajanto, Nugroho. 2008. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta : Erlangga.